Strategi Melumpuhkan Kritikus ala Rusia


 

BERLIN - Politik memang kejam. Sama-sama jatuhkan, sama-sama menusuk, dengan arah penting untuk menjaga kekuasaan serta mendapatkan bangku kepemimpinan.

Cukup banyak beberapa politisi atau siapa juga yang menantang kekuasaan condong dibui. Masalah kejahatan waktu lalunya dirombak serta dijebloskan ke persidangan dengan pola politik. Banyak juga lawan politik didepak dari kehidupan dunia supaya tidak jadi intimidasi. Fakta kestabilan politik dengan menghilangkan kritikus kadang jadi pilihan paling akhir. Tetapi, itu dapat juga satu intimidasi supaya bangku kekuasaan memang jangan terganggu tuntut.

Masalah paling baru ialah politikus oposisi Rusia Alexei Navalny diracuni dengan agen saraf Novichok. Pengakuan itu sah dikeluarkan oleh Pemerintah Jerman. Sesudah dibawa ke Inggris, Navalny dikasih penawar zat beracun itu berbentuk atropin, obat yang serupa dipakai dalam masalah bekas agen KGB Sergei Skripal oleh dokter Inggris sesudah keracunan agen saraf Novichok di Salisbury pada 2018. Tuduhan itu dibantah Pemerintah Rusia.

Masalah pembunuhan politisi sudah jadi berita yang umum. Bekas menteri wartawan Rusia Mikhail Lesin wafat sebab cedera di kepala dalam suatu kamar hotel pada November 2015. The Daily Beast memberikan laporan kematian itu sebab Lesin membuat persetujuan dengan FBI untuk melindunginya dari tuduhan korupsi. Lesin yang sepanjang tahun dalam putaran kehidupan politik Rusia ketahui langkah kerja politik.

Dunia mengenali bagaimana seorang bekas agen KGB Alexander Litvinenko wafat tiga minggu sesudah minum teh dalam suatu hotel di London yang telah diracun polonium-210. Penyidikan polisi Inggris mengatakan Litvinenko diracun agen FSB Andrei Lugovoi serta Dmitry Kovtun atas perintah dari Moskow. Litvinenko diketahui untuk kritikus Putin.

Boris Berezovsky adalah pebisnis kaya raya asal Rusia yang melarikan diri ke Inggris sesudah berkonflik dengan Putin. Di pengisolasian, Berezovsky bernafsu ingin menjatuhkan Putin. Tetapi, ia malah diketemukan meninggal di tempat tinggalnya di Berskhire pada Maret 2013. Aparat keamanan tidak dapat menerangkan pemicu mengapa ia wafat.

Dari golongan jurnalis, Anna Politkovskaya adalah jurnalis Rusia yang gawat pada Putin serta menulis buku berjudul "Putin's Russia". Ia dibunuh oleh pembunuh bayaran. 5 orang sukses diamankan serta mereka diminta oleh orang yang tidak diketahui dengan bayaran sejumlah USD150.000.

Pembunuhan memiliki motif politik, baik dengan toksin atau langkah lain memanglah bukan langkah baru di Rusia. Tetapi, itu terjadi seputar lima era kemarin. Banyak pembunuhan itu tidak dapat ungkap aktor cendekiawan di belakang tindakan itu.

Postingan populer dari blog ini

Epigenetic and social factors both predict aging and health

The Dominique-Strauss Kahn scandal

Deeper knowing